Kamis, 14 Juni 2012

5 Perusahaan Merger


1.  CIMB Niaga nama baru bank hasil merger Lippo dan Niaga
JUNI 3, 2008
Setelah menunggu selama enam bulan, Bank Lippo dan Niaga akhirnya merger pada 3 Juni 2008 dengan nama baru PT CIMB Niaga Tbk dan selanjutnya seluruh aset dan kewajiban Bank Lippo akan di alihkan ke CIMB Niaga.
Nazir Razak, Group Chief Executive CIMB Group (6/2) mengungkapkan proses merger Bank Niaga dan Lippo ditargetkan selesai pada bulan September 2008 dan diharapkan merger kedua bank ini mampu menjadi bank kelima terbesar di Indonesia dari segi aset.
Berdasarkan data BI triwulan 1-2008, nilai aset CIMB Niaga sebesar Rp 54,82 triliun, sedangkan nilai aset Lippo sebesar Rp 39,73 triliun. merujuk pada data BI tersebut, total aset kedua bank setelah merger diperkirakan menjadi RP 94,55 triliun.
Merger Niaga dan Lippo merupakan dampak dari diterapkannya aturan kepemilikan tunggal (single presence policy/spp) yang ditetapkan Bank Indonesia.
Ketentuan SPP mewajibkan kepemilikan tunggal bagi pemegang saham pengendali di lebih dari satu bank. oleh karena itu, Khazanah Berhad selaku pemilik Bank Niaga dan Lippo memutuskan untuk melakukan merger.
Sebelum merger, Khazanah memiliki 93% saham bank Lippo melalui Santubong Investment BV dan Greatville Pte Ltd. Sedangkan di Bank Niaga sebesar 62,41% melalui CIMB Group penyedia jasa keuangan terbesar kedua di Malaysia milik Bumiputera-Commerce Holding Berhad (BCHB).
Proses merger diperkirakan menelan dana sebesar Rp 1,112 triliun yang akan diambil dari dana internal CIMB, dengan perincian pengeluaran, 30 persen akan dikeluarkan pada 2008, pada 2009 dialokasikan 38% dan sisanya akan dikeluarkan pada 2010.
Proses merger dilakukan dengan pembelian 51% saham Bank Lippo oleh CIMB group dari Santubong ventures, anak usaha Khazanah Berhad, dengan nilai Rp 5,9 triliun.
Dan selanjutnya, Khazanah akan mendapat 207,1 juta lembar saham baru di Bumiputera-Commerce Holding Berhad (BCHB), anak perusahaan CIMB Group.
Setelah merger, CIMB dan Khazanah masing-masing menguasai saham sebesar 58,7% dan 18,7%.

2.     2.   Indofood Merger Beberapa Anak Usaha
Rabu, 28 Oktober 2009 | 19:15 WIB
INILAH.COM, Jakarta - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) akan menggabungkan (merger) beberapa anak usahanya dalam rangka restrukturisasi.

Hal ini disampaikan Werianty Setiawan, Direktur & Corporate Secretary Indofood dalam keterbukaan informasinya ke BEI, Rabu (28/10). Adapun anak-anak usaha Indofood yang akan dimerger tersebut Indofood CBP, PT Gizindo Primanusantara (GPN), PT Indosentra Pelangi (ISP), PT Cipta Kemas Abadi (CKA), PT Indobiskuit Mandiri Makmur (IMM).

Indofood CBP akan tetap berdiri sebagai perusahaan hasil penggabungan, yang akan menerima seluruh aktiva, pasiva dan usaha dari perusahaan yang bergabung serta akan melanjutkan usahanya dan usaha-usaha perusahaan yang bergabung. Sedangkan perusahaan yang bergabung akan bubar demi hukum tanpa dilakukan proses likuidasi terlebih dulu.

Rencana penggabungan ini tergantung persetujuan dari BKPM, kreditur, dan RUPS masing-masing perusahaan yang bergabung. [cms]

3.     3.   Merger Smartfren
Jakarta – Sejak Smart Telecom dan Mobile-8 Telecom resmi merger awal 2011 ini menjadi Smartfren Telecom, jumlah pelanggan yang diraih tak begitu menggembirakan. Namun dengan kekuatan sumber daya keduanya, Smartfren kini optimistis bisa menjadi operator berbasis teknologi CDMA nomor satu di Indonesia.
“Setelah melalui perjalanan beberapa waktu, apa yang saat ini kami hadirkan adalah bagian dari langkah strategis kami dalam menjadikan Smartfren sebagai penyedia layanan telekomunikasi berbasis teknologi CDMA yang terdepan, terunggul dan tercepat,” kata Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Commercial Smartfren, di sela peluncuran ponsel bundling terbarunya, di Pisa Cafe Jakarta, pada hari Kamis (29/9/2011) kemarin.
Saat merger, Smartfren berharap bisa meraih tambahan empat juta pelanggan baru dari total keduanya enam juta menjadi 10 juta pelanggan di akhir 2011. Namun yang terjadi tidak demikian. Djoko sendiri coba realistis dengan kondisi yang ada dan hanya berharap bisa meraih maksimal 7-8 juta di akhir tahun.
Untuk menjadikan Smartfren jadi operator CDMA yang lebih maju dibandingkan kompetitornya seperti Telkom Flexi dan Bakrie Telecom Esia, Smartfren pun kata Djoko akan lebih fokus menyediakan layanan data internet. “Sebab, ARPU untuk data lebih besar dibandingkan voice,” kata dia.
Menyusul peluncuran Kartu Smartfren yang menjadi identitas baru brand miliknya, hari ini Smartfren juga menghadirkan ponsel ekonomis Smartfren ZIP C380 untuk menyasar level pelanggan menengah bawah.
“Hape Smartfren ZIP C380 dan program Rejeki Smartfren kami hadirkan sebagai bentuk komitmen Smartfren dalam menghadirkan layanan bernilai tambah yang bermanfaat bagi pelanggan secara konsisten,” ucap Djoko.
Ponsel yang ditawarkan dengan harga Rp 149 ribu ini bisa digunakan sebagai modem untuk mendukung akses komunikasi data hingga 153,6 Kbps. Penggunanya juga memiliki kesempatan untuk dapat menikmati akses aplikasi Facebook dan Twitter gratis selama 15 hari.

4.     4.   Merger Toshiba dan Fujitsu Go International
Dua produsen ponsel terkemuka di jepang, Fujitsu dan Toshiba menggabungkan perusahaan ponsel mereka seperti dilansir media pada minggu kemarin. Menurut berita yang sudah dikonfirmasi hari ini, Toshiba akan membangun perusahaan baru dengan Fujitsu sebagai pemegang saham terbesar sebanyak 70-80%. Tujuan dari merger ini adalah menggabungkan produksi, pemasaran, perkembangan dan penjualan. Diperkirakan Toshiba akan menduduki posisis kedua terbesar di Jepang denga market share sebesar 18.7%, dibawah Sharp dengan 26.1%.
Peluncuran merger ini akan dilaksanakan pada 1 oktober, seperti diberitakan oleh pihak Toshiba dan Fujitsu. Sasaran mereka bukan hanya untuk mengungguli Sharp secara nasional, tetapi juga sesegera mungkin untuk pasar asia dan seluruhnya.
Kondisi ini dapat dipahami dikarenakan mereka akan bersaing dengan perusahaan merger yang lebih dulu hadir yakni NEC, Casio, Hitachi dan juga kehadiran iPhone. Pada tahun 2009 lalu, Jepang mengalami penurunan penjualan ponsel sebesaar 12.3% dari tahun sebelumnya, menjadi 31 juta unit saja. Ini merupakan penjualan terendah salama 12 tahun terakhir. Menurut laporan, pihak Toshiba pun melemah, penjualan mereka hanya mencapai 100,000 setiap tahunnya. Kalaupun di luncurkan hari ini, merger dua perusahaan ini bahkan tidak akan mendapatkan market share 1% dari pasar dunia.

5.    5.    Disney, Pixar merge in $7.5B deal
By David Lieberman and Laura Petrecca, USA TODAY
NEW YORK — Disney (DIS) and Pixar (PIXR) made it official Tuesday: The entertainment giant agreed to buy the computer-animation studio for stock valued at nearly $7.5 billion based on Disney's closing price Tuesday of $25.99.
                               
They chose to merge instead of renewing their production and distribution deal that expires in June because "no matter what kind of partnership we had, we're still two separate, publicly traded companies," Pixar CEO Steve Jobs says. "Sometimes that stuff just gets in the way of making the best films we could," as well as using Pixar's characters in Disney's theme parks.

They expect the deal to close this summer. It will make Jobs, who owns about half of Pixar, Disney's No. 1 shareholder, with 6.6%. He will join the Disney board. (Photos: Pixar at the movies)

Disney is offering 2.3 shares of its stock for each Pixar share. That's a 3.8% premium on Pixar's closing price of $57.57, which already is up 8% since Jan. 3 on investor anticipation of a deal.

There's no collar on the agreement, which means the value will rise or fall with Disney's stock price. Disney is issuing new stock but says it will buy back shares to return to the current float in 2007.

The agreement represents a startling change of direction for Disney's animation unit — arguably its most important business.

               
Pixar found success with Woody and Buzz Lightyear in its animated feature film Toy Story.

The operation that produced classics such as Snow White and The Lion King failed to keep up with computer animation and released a series of disappointments, including Treasure Planet and The Emperor's New Groove.

Disney CEO Robert Iger will put Pixar President Ed Catmull in charge of Disney and Pixar's animation operations, which will remain in their respective quarters in Burbank and Emeryville, Calif. Catmull will report to Iger and Disney studio chief Dick Cook.

In addition, Pixar's John Lasseter — who wrote and directed Toy Story, A Bug's Life, Toy Story 2, and the upcoming Cars - will report to Iger as chief creative officer for the animation studios and principal creative adviser for Walt Disney Imagineering, which develops theme park attractions.

Iger's willingness to give Pixar so much control is a sharp break from the management style of his predecessor, Michael Eisner. Clashes between Eisner and Jobs caused earlier deal talks to break down.

The company says the Pixar executives will decide whether to streamline operations or lay off people in their units. And Iger leaves open the possibility that Catmull and Lasseter might tinker with Disney films in production.

Lassiter will remain under contract until 2011. Catmull does not have a contract.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar